Mengatasi Listrik Mati dengan Inverter pada Kolam Koi
Mengatasi Listrik Mati dengan Inverter pada Kolam Koi | Akuarium Hias - Salah satu permasalahan besar yang dapat muncul atas koi peliharaan di kolam beton yaitu matinya supply listrik PLN baik keseluruhannya maupun cuma MCB yang turun disebabkan keunggulan beban/short circuit. Dalam keadaan tak ada aliran air, filter air serta aerator yg tidak berperan (baca juga : Filter Kolam Koi dengan Bakki Shower ), koi dengan kepadatan tengah paling lama bisa bertahan seputar 2 jam, terlebih utuk ukuran tosai, bakal lebih pendek lagi. Mungkin kita telah mempunyai piranti genset untuk backup ketika listik mati, tetapi bila yang berlangsung yaitu umpamanya mcb yang keunggulan beban atau salah satu MCB di meteran PLN nya turun untuk type yang 3 phase ketika malam hari tanpa ada kita sadar, yang berlangsung yaitu besok paginya kita bakal lihat koi yang paling disayangi pada ngambang serta sekarat kekurangan oksigen.Hal ini dipicu karena distribusi air yang selalu mengalir tidak ada, diperparah kolam koi yang kepadatannya tinggi dan amonia juga banyak di dasar kolam.
Jalan keluar lain yang lebih simpel yaitu pemakaian inverter/charger + aki kering yang berperan juga sebagai UPS ketika PLN atau sumber listrik punya masalah. Tak dianjurkan untuk membebani inverter ini dengan pompa aliran yang mempunyai beban/tarikan awal tinggi, tetapi cukup dipakai untuk aerator nya saja agar penggunaannya lebih hemat serta tahan lama. Inverter/charger + aki kering ini bakal mempergunakan daya PLN 220V sekalian automatis lakukan charging aki kering 12V ketika PLN nyala. Ketika PLN mati, inverter bakal memperoleh supply dari aki 12 V yang di ganti jadi 220v untuk menghidupkan aerator nya dengan cara automatis. Serta dekimian juga demikian sebaliknya ketika PLN lalu nyala, Inverter/charger ini bakal automatis mempergunakan daya PLN kembali serta sekalian isi lagi aki kering nya sampai penuh kembali.
Jalan keluar lain yang lebih simpel yaitu pemakaian inverter/charger + aki kering yang berperan juga sebagai UPS ketika PLN atau sumber listrik punya masalah. Tak dianjurkan untuk membebani inverter ini dengan pompa aliran yang mempunyai beban/tarikan awal tinggi, tetapi cukup dipakai untuk aerator nya saja agar penggunaannya lebih hemat serta tahan lama. Inverter/charger + aki kering ini bakal mempergunakan daya PLN 220V sekalian automatis lakukan charging aki kering 12V ketika PLN nyala. Ketika PLN mati, inverter bakal memperoleh supply dari aki 12 V yang di ganti jadi 220v untuk menghidupkan aerator nya dengan cara automatis. Serta dekimian juga demikian sebaliknya ketika PLN lalu nyala, Inverter/charger ini bakal automatis mempergunakan daya PLN kembali serta sekalian isi lagi aki kering nya sampai penuh kembali.
Lamanya manfaat inverter ini bekerja ketika listrik mati bakal bergantung pada besarnya kemampuan aki kering nya. Bila umpamanya keperluan listrik untuk aerator yaitu 200watt, penggunaan batere kering 80A akan bertahan seputar 3-4jam, jika ingin lebih lama bisa menaikkan kemampuan aki keringnya dengan penambahan aki lain disambung parallel. Bila aerator nya 100watt, bermakna bakal bertahan seputar 6-7jam.
Type inverter/charger yang umum di pakai ada 2 jenis, pure sine wave serta modified sine wave. Pure sine wave semakin bagus lantaran nyaris tak ada jeda berfungsinya inverter ketika listrik mati saat sebelum aki nya dirubah jadi 220V, sesaat yang type modified sine wave ada jeda seputar 3-5detik saat sebelum akinya berperan ketika listrik mati. Tetapi dari sisi harga, yang type pure sine wave nyaris 2 kali lipat di banding yang modified sine wave. Bila untuk kepentingan kolam koi, type modified sine wave telah OK lantaran jeda 3-5 detik masih tetap bisa ditolerir. Kemampuan inverter/charger yang ada di market dari mulai 500 watt sampai 5000watt, bergantung kepentingan kita.
Untuk inverter/charger 1000 watt serta aki kering 80A, keseluruhan biayanya seputar 2.5 - 4 jutaan bergantung mutunya.
Untuk inverter/charger 1000 watt serta aki kering 80A, keseluruhan biayanya seputar 2.5 - 4 jutaan bergantung mutunya.
Post a Comment